Tahun-tahun selanjutnya Kongregasi ini bertumbuh dan berkembang subur. Setelah Pastor van Miert meninggal dunia pada tanggal 2 Juni 1870, Muder Teresia langsung memegang kemudi Kongregasi. Dialah yang memimpin Kongregasi dan memperhatikan kebutuhan rohani suster-suster.
Jumlah anggota cepat bertambah, maka mereka juga pergi ke tempat lain dan memberi pelayanan disana bahkan sampai ke kota besar di Nederland.
Mereka aktif dalam berbagai karya paroki dan secara khusus memperhatikan pendidikan pengajaran karena itulah kebutuhan zaman itu. Didirikan pula sekolah-sekolah bagi :
-
yatim piatu dan penyandang cacat
-
pendidikan agama
-
ketrampilan untuk kaum muda
-
menolong pengadaan pekerjaan bagi gelandangan dan pengemis
-
memberi perawatan orang sakit dan jompo
Sambil mereka menangani berbagai kerasulan, gaya hidup para suster ditandai oleh ketaatan dan kerendahan hati, kesederhanaan dan kegembiraan, cintakasih dan pengurbanan diri berdasarkan iman besar dan kepercayaan akan Allah. Mereka percaya bahwa kekuatan Kongregasi terletak pada dasar keutamaan yang kokoh.
Maka dengan iman dan kepercayaan yang sama akan Allah, para suster Fransiskan Veghel menanggapi panggilan ke misi diluar negeri. Tanggal 13 Oktober 1906, rombongan misionaris yang pertama (5 suster) meninggalkan tanah airnya dan berlayar ke Kalimantan Barat di Indonesia, bersama rombongan Imam Kapusin. Begitu pula menanggapi undangan Mgr. Constant Jurgens, misionaris Belanda di Filipina, lima suster dengan gembira menerima misi mereka dan berangkat ke Filipina pada tgl. 5 Februari 1929. Kedua misi itu sejak Desember 1985 menjadi provinsi mandiri.
Suatu dewan pimpinan umum dipilih pada tanggal 30 November 1985 untuk menangani kepemimpinan umum Kongregasi seluruhnya.
Meskipun misi dimulai di Tanzania, Afrika Timur tahun 1962, mereka hanya bertahan sampai 1975. Misi Kenia resmi dimulai pada 22 Januari 1994 sebagai kerjasama ketiga provinsi Nederland, Indonesia dan Filipina dalam menanggapi keprihatinan global.
Pada tanggal 17 April 2000 sebuah komunitas internasional didirikan di 's-Hertogenbosch, Nederland. Komunitas itu terdiri atas tiga suster: seorang Belanda, seorang Indonesia dan seorang Filipina. Menilik corak internasional kongregasi kami, komunitas ini merupakan bentuk baru kehadiran SFIC di Nederland, sambil mereka berusaha memberi kesaksian tentang cinta belaskasih Allah bagi kaum miskin masa kini dan ikut meringankan penderitaan yang ada di lingkungan sekitar mereka
Komunitas Internasional dihentikan dalam tahun 2005. Pada tanggal 10 juli 2000, Provinsi Indonesia memulai sebuah komunitas di Pulau Sulawesi. Provinsi Filipina memulai sebuah komunitas di Kamloops, Canada, pada tanggal 12 september 2008. Peresmian Provinsi Filipina selatan pada tanggal 30 april 2010.